Patah tulang atau fraktur adalah kondisi terputusnya keutuhan susunan tulang pada tubuh manusia. Patah tulang bisa terjadi di area ujung tulang atau tulang rawan pada bagian persendian.
Jika patah tulang disebabkan oleh trauma atau kecelakaan, segeralah hubungi layanan kesehatan terdekat.
Penyebab patah tulang dapat disebabkan oleh benturan atau penyakit yang mengakibatkan penurunan kepadatan tulang (osteopenia). Osteopenia dapat memicu patah tulang meskipun tidak terjadi benturan. Penyebab lainnya adalah adanya penyakit kronis, seperti tumor tulang dan osteoporosis.
Patah tulang dapat menimbulkan gejala-gejala sebagai berikut:
- Pembengkakan. Kecuali patah tulang terjadi jauh di dalam, seperti pada tulang leher atau tulang paha.
- Perubahan bentuk tulang. Dapat terjadi pembentukan sudut tulang yang baru, tulang mengalami rotasi, atau pemendekan tulang.
- Rasa nyeri yang hebat pada daerah patah tulang.
Tulang yang patah harus diperbaiki dan dikembalikan ke posisi seharusnya, atau dikenal dengan sebutan reduksi. Tindakan reduksi bisa dilakukan tanpa operasi, disebut dengan reduksi tertutup. Ini umumnya oleh dokter spesialis ortopedi (bedah tulang) atau dokter umum yang berpengalaman menggunakan obat antinyeri atau bius (lokal atau umum).
Setelah selesai dilakukan reduksi, tulang harus dipertahankan agar tidak bergerak menggunakan bidai. Dapat pula dilakukan traksi untuk mengurangi rasa nyeri. Obat antinyeri dan antibiotik juga bisa diberikan untuk mengurangi nyeri dan mencegah infeksi. Proses penyembuhan umumnya membutuhkan waktu sekitar 6 minggu.
Namun demikian, tidak semua jenis patah tulang dapat dilakukan reduksi tertutup. Karena kondisi patah tulang tipe kominutif berat membutuhkan reduksi terbuka (tindakan bedah/operasi). Ini biasanya membutuhkan fiksasi internal berupa kawat, sekrup, pen, atau pelat.
Penanganan patah tulang tergantung dari jenis dan derajat keparahannya. Proses penyembuhannya pun berbeda-beda. Bagaimana pun caranya, melalui operasi atau tanpa operasi, patah tulang tetap membutuhkan penanganan dengan segera. Sebab jika tidak, kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi, perdarahan, atau bentuk tulang yang tidak normal.
Berikut Testimoni kesembuhan patah tulang tanpa operasi yang diceritakan kembali oleh ibu Melvina :
“ Opa patah tulang karena kecelakaan dan dokter menyarankan untuk di operasi. Opa tidak mau di operasi sehingga tangannya sering kerasa sakit bahkan tangannya jadi kecil sebelah karena aliran darah tidak lancar.
Awal dibelikan Minyak Kutus Kutus opa tidak percaya dan sempat ngomel-ngomel karena di suruh pakai. Karena terus menerus dirayu untuk pakai Minyak Kutus Kutus akhirnya opa mau pakai.
Ternyata hanya dalam 1 minggu setelah dibalur Minyak Kutus Kutus tangan opa mulai membaik dan perlahan lahan sembuh tanpa harus di operasi.
Semoga sehat selalu ya opa 😇 ”